BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan
lingkungan hidup semakin hari menunjukan peningkatan. Hal ini mengindikasikan
bahwa kebijakan lingkungan hidup belum berhasil. Eksploitasi sumberdaya alam
dan lingkungan hidup telah menyebabkan semakin buruknya kualitas lingkungan
sumberdaya alam, khususnya dalam masalah pengawasan dan pengembangan mekanisme
hidup. Hal ini disebabkan tidak konsistennya pelaksanaan manajemen lingkungan
hidup dan dan kelembagaannya.
Dengan memperhatikan permasalahan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup dewasa ini, pengelolaan di bidang
pelestarian lingkungan hidup mempunyai beberapa ciri khas, yaitu tingginya
potensi konflik, tingginya potensi ketidaktentuan (uncertainty), kurun waktu yang
sering cukup panjang antara kegiatan dan dampak lingkungan yang ditimbulkan,
serta pemahaman masalah yang tidak mudah bagi masyarakat luas. Karena ciri-ciri
ini, usaha pelestarian akan selalu merupakan suatu usaha yang dinamis baik dari
segi tantangan yang dihadapi maupun jalan keluarnya.
Sehubungan dengan permasalahan
tersebut, Tap MPR RI Nomor VI/MPR/2002 antara lain merekomendasikan untuk
menerapkan prinsip-prinsip good environmental governance secara
konsisten dengan menegakkan prinsip-prinsip rule of law, transparansi,
akuntabilitas dan partisipasi masyarakat. Dalam hubungan ini, perlu diusahakan
agar masyarakat secara umum sadar dan mempunyai informasi yang cukup tentang
masalah-masalah yang dihadapi, dan mempunyai keberdayaan dalam berperan-serta
pada proses pengambilan keputusan demi kepentingan orang banyak. Sedangkan di
sisi lainnya diharapkan pemerintah daerah diharapakan lebih responsif terhadap
kepentingan masyarakat dan lingkungannya, sehingga perwujudan kepemerintahan
yang baik menghendaki keterbukaan dan akuntabilitas pemerintah.
Sejalan dengan Otonomi Daerah,
pelimpahan wewenang kepada pemerintah daerah di bidang pengelolaan sumber daya
alam dan pelestarian lingkungan mengandung maksud untuk meningkatkan peran
masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Peran serta masyarakat inilah
yang dapat menjamin dinamisme dalam pengelolaan lingkungan sehingga pengelolaan
ini mampu menjawab tantangan tersebut diatas. Mekanisme peran serta masyarakat
perlu termanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui mekanisme demokrasi.
Jadi dapat dikatakan bahwa salah satu strategi pengelolaan lingkungan yang
efektif di daerah dalam kerangka otonomi daerah adalah dengan melibatkan peran
serta masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan.
B. Rumusan Masalah
A.
Bagaimana Menerapkan Pengertian
Ekologi Pemerintahan?
B.
Bagaimana Hubungan ekologi Pemerintahan
dengan Ilmu Pemerintahan?
C.
Jelaskan Pengertian Ekologi
Pemerintahan?
D.
Jelaskan Hubungan Timbal Balik
Antara Sistem Pemerintah dengan Lingkungan Eksternal Dan Internal?
C. Tujuan
Adapun tujuan dibuat makalah ini yaitu,:
a.
Untuk Mengetahui Cara Menerapkan
Pengertian Ekologi Pemerintahan Dalam Kehidupan Sehari Hari
b.
Untuk Mengetahui Hubungan Ekologi Pemerintahan dengan Ilmu Pemerintahan
c.
Untuk Mengetahui Pengertian Ekologi
Pemerintahan
d. Untuk Mengetahui
Hubungan Timbal Balik Antara Sistem Pemerintah dengan Lingkungan Eksternal Dan
Internal
BAB II
PEMBAHASAN
A. Menerapkan Pengertian Ekologi
Pemerintahan
Istilah
ekologi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu:
-
Oikos:
berarti rumah atau tempat tinggal. Pengertian ini akan lebih tepat kalau
dikatakan sebagai tempat atau lingkungan dimana organisme-organisme itu hidup
atau berdiam
- Logos: berarti ilmu
Istilah
tersebut pertama kali digunakan oleh seorang naturalis jerman, Ernest Haeckel
pada tahun 1869
Pengertian
ekologi sering dikacaukan dengan pengertian lingkungan, secara khusus
lingkungan dapat diartikan sebagai biosphere dan bagian-bagiannya, yakni bagian
tipis dari permukan bumi, dimana masih terdapat kehidupan, seperti: tanah,
pegunungan, sungai, danau, lautan, udara, sejauh masih bisa di tempati
organisme.
Beberapa
pengertian tentang ekologi:
1.
Edward S.
Roger
Ecology is
the study of the relationship between organism and their environtment
2.
Fuad Amsyari
Ekologi
ialah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara organisme-organisme
tersebut dengan lingkungan-lingkungannya
3.
Prajudi
Atmosudirjo
Ekologi
adalah tata hubungan total (menyeluruh) dan mutual (timbal balik) antara satu
organism dengan organism lainnnya
Pengertian
Ekologi Pemerintahan
Ekologi
pemerintahan ialah suatu ilmu yang mempelajari adanya proses saling pengaruh
mempengaruhi sebagai akibat adanya hubungan normative secara total dan timbal
balik antara pemerintah dengan lembaga-lembaga tertinggi/tinggi Negara, maupun
antara pemerintah, vertical-horizontal, ndan dengan masyarakatnya
B. Hubungan ekologi Pemerintahan dengan
Ilmu Pemerintahan
Untuk
menjelaskan bagaimana pnerapann ekologi secara analogis dalam bidang pemerintahan,
akan dikemukakan beberapa istilah yang terkait dengan lingkungan antara lain:
1.
Ekosistem
Ekosistem
pada dasarnya adalah dinamika ekologi meliputi gelombang kehidupan, energy,
kelahiran, pertumbuhan, kematian, perkembangan, kehancuran, dalam hubungan yang
saling mempengaruhi.
Dalam
dinamika tersebut ekosistem memiliki empat fungsi yaitu:
- Pengedar
(media) energy utama bagi unsure-unsur abiotik
- Penghasil
energy utama, terutama terhadap tanaman (tumbuhan)
- Pengguna
energy utama, terutama mahluk hidup
- Penghancur
energy utama, seperti jamur, bakteri dll
2.
Suksesi
Suksesi
adalah adanya kehidupan setelah adanya kematian suatu spesies
Contoh: bila
komunitas tumbuhan terganggu kehidupannya, misalnya karena api, maka tumbuhan
tersebut secara lambat laun akan memperbaiki sendiri kerusakan yang terjadi
melalui suksesi ekologi
3.
Habitat
Habitat
adalah suatu ruang atau wilayah dimana terdapat suatu kehidupan tumbuhan atau
binatang, dalam habitat ini terjalin suatu hubungan unsure-unsur lingkungan
yang rumit
4.
Perubahan energi
Organisme
hidup dapat bergerak dan berjalan, karena adanya peredaran atau perubahan
energy dari dan ke lingkungan mereka, energy tersebut dapat dirubah sesuai
kepentingannya
5.
Saling hubungan antarorganisme
Beberapa
pola hubungan antarorganisme, antara lain:
-
Hubungan
yang bersifat netral: pengaruh suatu organisme yang selalu sama
dengan organisme dari spesies lain
-
Hubungan
yang bersifat kompetitif: hubungan yang saling memperebutkan untuk keperluan
masing-masing organism
-
Hubungan
lain yang bersifat mutualisme (yang satu memerlukan yang lain):
+
protocooperation: suatu hubungan dimana organisme yang satu mengambil
keuntungan dari yang lain, walaupun hubungan antar organisme tidak secara
langsung
+
amensalisme: yang satu memerlukan yang lain, seperti: parasit terhadap
inangnya, predation, dimana yang satu memakan yang lain
Uraian
unsure-unsur lingkungan di atas tidak bermaksud mendalami ekologi alam secara
luas, tetapi agar dapat ditarik pengertian yang sama kedalam pemikiran
pemerintahan.
Dengan kata
lain ekologi pemerintahan dapat berfikir dari sudut habitat, ekosistem,
suksesi, dan berbagai hubungan lain dengan lingkungannya termasuk
hubungan-hubungan yang mempengaruhi prilaku pemerintahan.
DIMENSI
PEMERINTAHAN
Pemikiran
tentang pemerintahan telah ada sebelum yunani kuno. Yang dalam legenda disebut
raja atau pemerintah. Raja (pemerintah) yang baik selalu dikaitkan dengan
adanya kedamaian dan ketentraman bagi rakyatnya. Raja yang lalim atau jelek
selalu dihubungkan dengan perang dan ketakutan, kemiskinan dan kemelaratan yang
diderita rakyatnya.
Dimensi
pemerintahan dapat dikaji berdasarkan salah satu teori dari aristoteles yaitu
organism.
Asumsi teori
ini menyatakan bahwa Negara atau pemerintahan itu adalah kodrat atau merupakan
satu organism yang mempunyai kehidupan sendiri.
Dalam
bukunya “politics” aristoteles menyatakan bahwa Negara adalah suatu masyarakat
paguyuban yang paling tinggi diatas masyarakat paguyuban lainnya, Negara
bersifat kodrat dan memiliki semua sifat organism yang terdapat pada mahluk
hidup.
Paguyuban
dapat dibedakan atas 3 tingkatan yaitu:
1.
Keluarga
2.
Lembaga
kehidupan masyarakat secara berkelompok
3.
Lembaga
kehidupan bernegara
Menurut
aristoteles bahwa kehidupan bernegaralah yang membedakan manusia dengan mahluk
hidup yang lain, hal ini dapat di jelaskan Sbb:
-
Dalam hal
pemenuhan kebutuhan sehari-hari, hidup berkelompok, adanya pimpinan, adanya
tatanan juga dapat dijumpai dalam dunia hewan
-
Yang tidak
terdapat pada kehidupan hewan adalah tujuan kebahagiaan, kesusilaan, seperti
dalam kehidupan manusia bernegara
Kehidupan
bernegara sebagai kehidupan organisme dalam upaya mencapai tujuannya mempunyai
alat-alat kelengkapan yang biasa disebut kelembagaan, dengan fungsi
sendiri-sendiri, mendukung kehidupan bernegara seutuhnya
Dari sudut
pandang teori organisme, pemerintah dapat diartikan sebagai kedaulatan Negara
yang selalu bergerak dan berproses interaksi melalui suatu aparat atau fungsi.
Oleh beberapa aparat atau gerak dan saling hubungan semua fungsi dalam
kehidupan keseluruhan pemerintahan.
Gerak dan
cara bergerak dalam pemerintahan itu merupakan proses upaya penyesuaian dalam
beberapa hal yaitu:
1.
Penyesuaian
kedaulatan dengan pencapaian tujuan dalamnkehidupan bernegara
2.
Penyesuaian
dengan linkungannya, baik factor lingkungan yang bersifat internal maupun
eksternal
Selain
penyesuaian, kekuasaan pemerintahan harus berusaha untuk mencari keseimbangan
hubungan yang terbaik antara:
1.
Kelompok
masyarakat dengan kelompok lain
2.
Kehidupan
kelompok dengan perseorangan (individu)
3.
Hubungan
antara individu satu dengan yang lain
4.
Hubungan
antar warga dan sumber daya dan kekayaan alam yang tersedia
5.
Hubungan
warga Negara perseorangan dan secara bersama dengan lingkungan social budaya
dan lingkungan alam sekitar
C. Ekologi Pemerintahan
Pengertian
Ekologi
Ekologi
berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata oikos (lingkungan) dan logos
(ilmu). Secara tipologi, ekologi dibedakan atas darat, laut, dan udara.
Sedangkan secara jenis, ekologi dibagi atas alami dan buatan.
Perbedaan
substansif antara ekologi dan lingkungan :
· Ekologi
Pemikiran manusia yang semakin luas dan mendalam tentang bagaimana upaya melestarikan danau, mencegah efek insektisida terhadap berbagai spesies binatang, mencegah masuknya pencemaran terhadap sumber air minum (sumur), mencegah pengaruh perubahan iklim terhadap habitat, dsb.
Pemikiran manusia yang semakin luas dan mendalam tentang bagaimana upaya melestarikan danau, mencegah efek insektisida terhadap berbagai spesies binatang, mencegah masuknya pencemaran terhadap sumber air minum (sumur), mencegah pengaruh perubahan iklim terhadap habitat, dsb.
· Lingkungan
Pemikran manusia untuk memperbaiki agar udara dan air yang terkena polusi (tercemar) dapat dirubah menjadi udara dan air yang segar, bersih dan sehat, untukkepentingannyasendiri.
Pemikran manusia untuk memperbaiki agar udara dan air yang terkena polusi (tercemar) dapat dirubah menjadi udara dan air yang segar, bersih dan sehat, untukkepentingannyasendiri.
Perbedaan substantive antara Ekologi dan Lingkungan
yaitu :
Persoalan
Lingkungan
|
Persoalan
Ekologi
|
Pemikiran
manusia untuk memperbaiki agar udara dan air yang terkena polusi(tercemar)
dapat diubah menjadi udara dan air yang segar,bersih dan sehat untuk kepentingannya
sendiri.
|
Pemikiran
manusia yang semakin luas dan mendalam tentang bagaimana upaya melestarikan
danau, mencegah efek insektisida terhadap berbagai spesies binatang, mencegah
masuknya pencemaran terhadap sumber air minum(sumur), mencegah pengaruh
perubahan iklim terhadap produksi dan perubahan habitat.
|
Beberapa
pengertian tentang ekologi menurut beberapa ahli :
1. Edward S. Rogers: Ecology is of the study of
relationship between organism and their environment.
2. Fuad Amsyari: Ekologi ialah suatu ilmu yang
mempelajari hubungan antara satu organisme dengan yang lainnya dan antara
organism – organism tersebut dengan lingkungannya.
3. Prajudi Atmosudirjo: Ekologi adalah tata
hubungan total (menyeluruh) dan mutual (timbal-balik) antar satu orgaisme
dengan lingkungan sekelilingya.
4. H. Sitanggang: Ekologi ialah ilmu yang
mempelajari saling hubungan antara lingkungan dengan faktor- faktornya, saling
hubungan antar faktor – faktor lingkungan sendiri dan saling hubungan antar
unsur sesuatu faktor dengan selamanya,serta saling hubungan
denganlingkungannya.
Pengertian
Ekologi Pemerintahan
Ekologi
pemerintahan ialah suatu ilmu yang memepelajari adanya proses saling pengaruh
mempengaruhi sebagai akibat adanya hubungan normatif secara total dan timbale
balik antara pemerintah dengan lembaga lembaga tertinggi/tinggi Negara, maupun
antar pemerintah, vertical horizontal, dan dengan masyarakatnya.
Asas – asas
dasar ekologi :
1. Asas interpedensi merupakan ketergantungan
antara satu aspek dengan aspek lainnya
2. Asas perubahan berbunyi bahwa segala sesuatu
itu akan mengalami perubahan atau lingkungan dinamis.
3. Asas evolusi bahwa segala sesuatu perubahan
terjadi secara bertahap, tidak ada perubahan yang bersifat meloncat. Ada proses
– proses yang mendahuluinya namun tidak nampak.
Pada tahun
1950 – an muncul istilah ekologi administrasi, sedangkan istilah ekologi
pemerintahan itu sendiri barulah dikenal pada tahun 1980 – an.
Ekologi
pemerintahan merupakan suatu disiplin ilmu / cabang ilmu pemerintahan yang
mempelajari adanya suatu proses saling mempengaruhi sebagai akibat adanya
hubungan normative secara total dan timbal balik antara pemerintah dengan
lembaga – lembaga Negara, masyarakat, lingkungan fisik dan lingkungan social
dimana pemerintahan itu berada, baik secara vertical maupun horizontal.
Ekologi
pemerintahan dibagi atas dua lingkungan, yakni lingkungan fisik (tri gatra) dan
lingkungan social (panca gatra).
D. Hubungan Timbal Balik Antara Sistem
Pemerintah dengan Lingkungan Eksternal Dan Internal
-
LINGKUNGAN FISIK PEMERINTAHAN
Lingkungan
fisik ialah lingkungan alam bersama tumbuhan dan hewan yang ada disuatu wilayah
Negara, termasuk mnusia sebagai salah satu factor yang selalu berproses dengan
lingkungannya. Dalam kaitan ini dipelajari bagaimana manusia di daerah panas
dapat menyesuaikan diri dengan kemampuan fisik menahan matahari, sebaliknya
bagaimana yang tinggal di daerah kutub menahan dinginnya cuaca. Dengan
pengetahuan lingkungan fisik dapat dijelaskan perkembangan dan pengaruh
hubungan lingkungan dengan kehidupan manusia, serta sebaliknya pengaruh
kehidupan manusia dengan lingkungannya.
Lingkungan
fisik pemerintahan dapat digolongkan kedalam 3 kelompok, yaitu: letak
geografis, kesuburan dan kekayaan alam, dan penduduk (manusia sebagai lingkungan
fisik)
1.
Lingkungan geografis dapat memberi pengaruh terhadap
kehidupan fisik dan jiwa manusia. Penyesuaian dengan lingkungan geografis
antara lain member pengaruh terhadap:
-
Bentuk tubuh
dan sifat-sifat fisik tubuh
-
Cara hidup
dan bentuk bermukim serta berkelompok
-
Penyebaran
dan penyesuaian budaya serta seni
-
Cara
berfikir dan cara mempertahankan diri
Pengaruh
lingkungan geografis terhadap kehidupan bernegara di bagi menjadi 7 aspek
yaitu:
A.
Letak Negara
dalam rotasi bola dunia
Perbedaan
letak Negara dalam rotasi bola dunia mengakibatkan adanya perbedaan musim.
Negara yang memiliki 4 musim akan berbeda dengan Negara yang memiliki 2 musim
dalam cara mengatur kehidupan negaranya.
Contoh:
Negara yang produksi bahan makananya di lakukan pada musim panas, harus
berfikir tentang persediaan bahan makanan dan bahan pemanas sebelum musim
dingin tiba.
B.
Bentuk
daratan
Bentuk
daratan akan mempengaruhi cara hidup disuatu Negara, Negara dengan daratan yang
bersifat benua akan berbeda dengan Negara yang bersifat kepulauan, Negara yang
berada di dataran tinggi akan berbeda dengan yang berada di dataran rendah
dalam hal pengaturan masalah angkutan dan transportasi, pengembangan konstruksi
dll
C.
Bentuk Air
Bentuk
permukaan air akan berpengaruh terhadap cara hidup masyarakat di suatu
Negara. Negara yang berada di wilayah tandus akan bebeda dengan Negara yang
berada di pulau-pulau yang dikelilingi air, dalam hal mengatur persediaan
pangan, kesehatan, keamanan dan ketertiban
D.
Kesuburan
tanah dan mineral
Negara
dengan lahan subur untuk persawahan akan berbeda pengurusannya dengan Negara
yang memiliki lahan hanya untuk perkebunan tanaman keras, perbedaan tersebut
berdampak pada cara penataan pemukiman, pengembangan tekhnologi, prasarana dll.
Demikian juga halnya dengan perbedaan sumber-sumber mineral yang dimiliki akan
berpengaruh terhadap perbedaan jenis industry dan kerajinan
E.
Iklim
Iklim dapat
menentukan jenis tanaman dan hewan yang dapat dikembangkan untuk pertanian dan
peternakan, perbedaan-perbedaan tersebut dapt mengakibatkan perbedaan sifat dan
watak penduduk, cara perekonomian serta sikap dan prilaku pemerintahnya
F.
Bentuk-bentuk
fisik perbatasan Negara
Fisik
perbatasan Negara berpengaruh terhadap sikap dan prilaku pemerintahnnya,
terutama dengan hubungannya dengan Negara-negara tetangga. Ada 5 bentuk fisik
Negara:
- Perbatasan
Negara dalam bentuk gunung
- Perbatasan
Negara dalam bentuk gurun
- Perbatasan
Negara dalam bentuk sungai
- Perbatasan
Negara dalam bentuk lautan
- Perbatasan
Negara dalam bentuk daratan
G.
Besar
kecilnya wilayah Negara
Pengaruh
positif terhadap besarnya wilayah Negara: Negara
besar lebih mudah mempertahankan kemerdekaannya terhadap serangan dari luar, Negara
besar lebih berkeinginan berswasembada atas kebutuhannya baik dalam keadaan
damai maupun perang, Negara besar dan penduduknya besar, akan lebih mudah
menggerakkan penduduknya dalam kegiatan produksi dan perdagangan
Pengaruh
negative terhadap besarnya wilayah Negara:lebih mudah
mengalami pertentangan internal yang sering memakan korban jiwa dan
materi, lebih mudah tumbuh perpecahan yang bersifat memisah apalagi bila
terdapat prbedaaan-perbedaan rasial,bahasa, agama dll, memerlukan kekuasaan
yang lebih besar dalam pengaturannya
Pengaruh
positif terhadap kecilnya wilayah Negara: mudah
membina kesatuan internal tanpa terlalu banyak mempersoalkan perbedaan agama,
ras, bahasa sebagai potensi konflik, dengan wilayah yang kecil biaya yang
diperlukan untuk memelihara ketertiban, keamanan, pertahanan relative tidak
besar
Pengaruh
negative terhadap kecilnya wilayah Negara: kurang
kemampuan senriri mengatasi gangguan dari luar, untuk itu dia harus melakukan
pendekatan dengan Negara-negara lain, kurang kemamouan menggerakkan produksi
dan perdagangan di dalam negeri sendiri, untuk itu dia mengimbanginya dengan
perdagangan luar negeri
2.
Sumber daya dan Kekayaan alam
Sejak awal
kehidupan manusia selalu berhubungan dengan sumber daya alam. Hubungan ini
berjalan secara terus menerus dalam proses yang saling mempengaruhi dengan
melakukan berbgai macam penyesuaian yang member manfaat bagi kehidupan manusia.
a.
Sumber
Daya Alam
Sumber daya
alam ialah berbagai potensi yang terdapat dalam lingkungan alam yang dapat di
ubah untuk menjadi bahan atau energy untuk kepentingan hidup manusia, melalui
proses penyesuaian. Lingkungan yang bebeda telah menimbulkan perbedaan
cara-cara penyesuaian manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada
disekitarnya yang menyebabkan adanya perbedaan kemampuan antara manusia dan
antar bangsa
b.
Kekayaan
alam
Kekayaan
alam pada dasarnya juga merupakan sumber daya alam. Namun secara spesifik
kekayaan alam diberi pengertian, yaitu berbagai jenis tumbuhan, hewan dan
berbagai material dalam kandungan bumi, baik berupa benda cair maupun benda
padat yang dapat memberi manfaat kepada manusia dan bangsa yang memilikinya
3.
Penduduk
a.
Penduduk
sebagai lingkungan fisik
Manusia
sebagai factor lingkungan fisik harus melakukan proses penyesuaian dengan
lingkungan disekitarnya. Manusia sebagai factor biologis berbeda dengan factor
biologis lainnya (tumbuhan dan hewan), tumbuhan dan hewan dalam prosesnya lebih
bersifat individual sedangkan manusia dalam prosesnya selalu dalamhubungan yang
bersifat kelompok
b.
Penduduk
sebagai factor ekonomi
Dalam ilmu
ekonomi, manusia disebut sebagai salah satu factor produksi (factor tenaga
kerja), kemampuan manusia dalam kehidupannya berkelompok sebagai suatu bangsa
atau Negara adalah yang menentukan dapat tidaknya bangsa atau Negara itu
memenuhi kebutuhannya. Bila penduduk dapat digerakkan sebagai factor ekonomi
mengolah sumber-sumber dan kekayaan alam maka kehidupan mereka akan lebih
sejahtera.
c.
Jumlah
Penduduk dan Daya Dukung Lingkungan
Bila
penduduk tidak dapat digerakkan sebagai factor ekonomi, maka penduduk tidak
menjadi pendorong bagi keseimbangan melainkan sebaliknya menjadi beban yang
akan merusak keseimbangan dengan lingkungan.
Idealnya
jumlah penduduk tidak boleh bergerak bebas untuk selalu bertambah, tetapi harus
dibatasi oleh keseimbangan daya dukung factor-faktor lingkungan
d.
Pengendalian
pertambahan penduduk
Ketidak
seimbangan pertumbuhan jumlah penduduk dengan lingkungan akan menimbulkan
kemelaratan dan kemiskinan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian tinkat
kelahiran disamping upaya pengembangan factor-faktor sumber daya alam
yang tersedia.
Di
Indonesia, pengendalian pertumbuhan penduduk mendapat prioritas utama dari
pemerintah, misalnya melalui program keluarga berencana. Meskipun, program ini
blum juga maksimal dalam pelaksanannya
Jadi pada
intinya pemerintah dalam mengeluarkan suatu kebijakan harus selalu mengenal dan
mempertimbangkan ekologi pemerintahan, agar tidak salah dalam mengeluarkan
kebijakan yang pada akhirnya tidak sesuai dengan yang di harapkan, pelajaran
ini sangat penting karena dengan mempelajari mata kuliah ini, jika kelak kita
menjadi orang-orang yang akan mengeluarkan suatu kebijakan maka kita akan
mengerti apa saja yang harus dilakukan agar ide-ide yang dikeluarkan bisa tepat
dengan keadaan ekologi pemerintahan di mana kita memimpin. Negara butuh
pemimpin yang cerdas yang dapat memberi solusi-solusi bagi masalah-masalah yang
ada di Negara ini dan dapat memakmurkan masyarakatnya, Negara butuh pemimpin
yang bisa memanfaatkan sumber daya- sumber daya yang ada, agar bisa di
manfaatkan secara optimal dan manfaat yang besar
BAB III
PENUTUP
Manusia sebagai makhluk hidup tidak pernah lepas atau bergantung pada makhluk
hidup lainnya, yaitu manusia dan lingkungan alamnya. Baik buruknya tata
lingkungan akan berpengaruh pada kegiatan manusia itu sendiri. Eksistensi
lingkungan dijaga sebaik mungkin secara berkelanjutan, sehingga tidak rusak
oleh aktifitas manusia dengan lingkungan hidupnya. Penurunan kualitas
lingkungan yang disebabkan oleh penebangan liar/ pengundulan hutan, polusi,
pencemaran sungai oleh limbah pabrik, pemanasan global, dan lain sebagainya
menjadi faktor yang menyebabkan peningkatan bencana alam yang menjadi tantangan
bagi masyarakat dan pemerintah yang harus dihadapi secara bersama-sama.
Dengan demikian hal ini telah menjadi tugas dan tanggung jawab bersama bagi
bangsa Indonesia pada umumnya dan secara khusus menjadi beban yang dipikul oleh
pembelajar Ilmu Pemerintahan agar kedepan segala kepedulian dan kemampuan akan
membawa bangsa Indonesia menuju kearah yang lebih baik lagi.